GARIS BESAR ISI ARTIKEL
Metode Pengajaran Bahasa
Bagi Anak Tunarungu
KLASIFIKASI DAN JENIS KETUNARUNGUAN
SERTA METODE PENGAJARAN BAHASA
BAGI ANAK TUNARUNGU
ditulis
oleh Administrator Dinas Pendidikan Luar Biasa Provinsi Jawa Barat
Ada
tiga jenis utama ketunarunguan menurut lokasi ganguannya (Easterbrooks;1997):
1.
Conductive loss.
2.
Sensorineural loss.
3.
Central auditory processing disorder.
Berdasarkan
tingkat keberfungsian telinga dalam mendengar bunyi, ketunarunguan dibedakan
menjadi (Ashman dan Elkins;1994) :
1.
Ketunarunguan ringan (mild hearing
impairment)
2.
Ketunarunguan sedang (moderate hearing
impairment)
3.
Ketunarunguan berat (severe hearing
impairment)
4.
Ketunarunguan berat sekali (profound
hearing impairment)
Metode dan Pendekatan Pengajaran
Bahasa bagi Anak Tunarungu
Pilihan sistem komunikasi harus ditetapkan atas dasar individual, dengan mempertimbangkan karakteristik anak, sumber-sumber yang tersedia, dan komitmen keluarga anak terhadap metode komunikasi tertentu.
Pilihan sistem komunikasi harus ditetapkan atas dasar individual, dengan mempertimbangkan karakteristik anak, sumber-sumber yang tersedia, dan komitmen keluarga anak terhadap metode komunikasi tertentu.
Metode Pengajaran Bahasa bagi Anak Tunarungu
1) Belajar Bahasa
Melalui Membaca Ujaran (Speechreading)
Orang
dapat memahami pembicaraan orang lain dengan “membaca” ujarannya melalui
gerakan bibirnya. Akan tetapi, hanya sekitar 50% bunyi ujaran yang dapat
terlihat pada bibir (Berger, 1972). Hal ini sangat menyulitkan bagi mereka yang
ketunarunguannya terjadi pada masa prabahasa. Seseorang dapat menjadi pembaca
ujaran yang baik bila ditopang oleh pengetahuan yang baik tentang struktur
bahasa. Kelemahan sistem baca ujaran ini dapat diatasi bila digabung dengan
sistem cued speech (isyarat ujaran). Cued Speech adalah isyarat gerakan tangan
untuk melengkapi membaca ujaran (speechreading).