Kamis, 25 Oktober 2012

TIGA PERKATAAN PENTING


Dalam dunia pergaulan, ada 3 kata yang harus lebih banyak digunakan. Ketiga perkataan tersebut ialah, terima kasih, maaf, dan tolong.
   1.       Terima Kasih
Perkataan ini dipakai bilamana menerima sesuatu dari orang lain. Mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah menolong kita dalam hal apapun. Berterima kasih kepada ibu bapa atas jasa-jasanya. Berterima kasih kepada Tuhan karena segala berkat-berkatNya. Berterima kasih kepada negara atas segala kemajuan yang telah dicapai.
Perkataan terima kasih terlalu sedikit digunakan. Sebaiknya dari sejak kecil, anak-anak dilatih mengucapkan terima kasih. Tetapi banyak rumah tangga yang tidak medidik anaknya supaya berteerima kasih. Sehingga sesudah besar, banyak sekali mereka lupa mengucapkan terima kasih. Dan ini suatu hal yang kelihatan kecil tetapi memiliki arti yang besar.
Seorang yang sudah dewasa dan berpendidikan biasanya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang sudah memberikan pertolongan. Mungkin kita merasa geli jika orang asing yang kita gauli terlalu sering mengucapkan terima kasih. Mereka hampir selalu berterima kasih. Setiap orang patut menggunakan perkataan terima kasih lebih sering.

   2.       Maaf
Minta maaf adalah satu ucapan yang harus lebih sering digunkan. Banyak kali kita berbuat hal-hal kecil yang tidak pantas dihadapan orang lain. Untuk itu kita minta maaf. Misalnya, kaki kita menyentuh kaki orang lain, kita minta maaf. Juga minta maaf jika kita melgucapkan suatu perkataan yang menyinggung perasaan orang. Dalam bahasa Inggris, itu dikatakan sorry. Untuk segala perbuatan yang kurang senonoh, kita harus mohon maaf. Karena dalam pergaulan, ada-ada saja dari antara sikap dan perbuatan kita untuk mana kita perlu meminta maaf.
Anak-anak harus dilatih minta maaf kepada ibu, kpada ayah dan kepada saudara-saudaranya. Sehingga bila mereka sudah dewasa, perkataan meminta maaf akan dilakukan secara spontan.

   3.       Minta Tolong
Dalam dunia pergaulan, perkataan minta tolong banyak dipergunakan. Kita minta tolong kepada ibu, kepada ayah, kepada sanak saudara, kepada guru, kepada teman-teman sekolah da lain-kain.
Kata minta tolong adalah ucapan menhuruh orang. Jauh lebih manis dan sopan, jika kita minta tolong. Bukan saja kita minta tolong kpada orang yang sederajat dengan kita, kepada orang yang lenih tua dan kepada orang yang duduknya lebih tinggi. Tidak salah menggunakan ucapan minta tolong kepada orang yang kedudukannya lebih rendahpun.
Umpamanya kita sedang makan di rumah orang lain. Di sekeliling meja ada 6 orang yang duduk makan. Piring tampat sayur agak jauh dari kita. Kita berkata, “Tolong ambilkan sayur itu!” itu jauh lebih sopan dari pada kita sendiri yang menjangkau sayur tersebut, yang mungkin dapat mengganggu orang-orang yang duduk di seelah kita.
Seorang direktur juga jauh lebih manis jika ia berkata, “Basir, tolong antarkan surat ini ke kantor pos!” walaupun Basir seorang pegawai biasa.
Perkataan minta tolong ini biasanya melukiskan jiwa seseorang. Dahulu, seorang atasan tidak perlu mengatakan “tolong” kepada bawahannya. Malahan memberikan perintah itu dengan bertolak pinggang. Tetapi deewasa ini, perdaban orang berusaha menggunakan perkataan “tolong” dalam menyampaikan perintahpun.
Direktur sekolah umpamanya akan berkata, “ Budi, tolong antar surat ini kepada Pak Guru Hardi!” zaman dulu mungkin tidak perlu mengikutsertakan perkataan “tolong”. Dalam peraulan, perkataan “tolong” sangat perlu. Ini patut dibiasakan.
Ada juga orang yang menggunakan pertanyaan untuk menyuruh orang lain. Umpamanya kita berkata kepda seseorang pegawai rendah, “Bolehkah engkau antarkan ini ke Bapak Sumardi, di kamar 205?” merupakan sebuah pertanyaan yang sebetulnya sebuah preintah. Ini menunjukkan kehalusan jiwa, budi pekerti, dan watak seseorang. Ini jauh lebih berhasil dari pada melontarkan perintah yang disertai tongkat besi. Orang-orang yang kita perintahkan dengan tangan besi, hampir mustahil mencintai kita sebagai atasan. Orang yang disuruh, dengan ucapan minta tolong atau dengan mengajukan pertanyaan, mereka merasa dihargai. Mereka merasa, mereka tidak diperlakukan sebagai bawahan yang tidak berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar