FENOMENA PENGEMIS DI LINGKUNGAN KAMPUS UNS
A.
PERMASALAHAN
Pengemis yang Berkeliaran di Lingkungan Kampus.
B.
METODE
YANG DIPAKAI
Wawancara adalah metode yang digunakan dalam praktek
ini.
C.
PELAKSANAAN
Hari, tanggal :
Rabu, 1 Mei 2013
Waktu :
Pk. 15.00 WIB – Selesai
Tempat :
Lingkungan Gedung E FKIP UNS
Sasaran : - Seorang Pengemis
- Mahasiswa
- Pihak Keamanan
D.
ISI
WAWANCARA
Wawancara dengan pengemis :
Kami (K) :
Selamat siang, Pak.
Pengemis (P) :
Siang.
K :
Mohon maaf Pak, boleh minta waktunya sebentar Pak ?
P :
Wah, nggak bisa, Mbak.
K :
Sebentar saja, Pak. Mau tanya-tanya.
K :
Pak, sedang apa disini ?
P :
Keliling-keliling saja.
K :
Kesehariannya apa, Pak ?
P : Apa saja, serabutan saya
kerja mau. Dari ngurusi kambing, sapi, kebersihan masjid, dan keliling-keliling
di sini.
K :
Apa setiap hari bapak keliling-keliling di sini ?
P :
Tidak, jika ada waktu longgar saja.
K :
Bapak tinggal dimana ?
P :
Di daerah Kebak Kramat, Karanganyar.
K :
Tinggal dengan siapa di sana ?
P :
Tinggal dengan saudara, kakak perempuan saya. Saya numpang.
K :
Penghasilan bapak berapa ?
P : Tidak ada penghasilan,
yang penting bisa dapat tumpangan tempat tinggal, bisa makan, mandi, dan tidak
dipungut pajak.
K :
Bapak kalau makan bagaimana ?
P :
Dapat dari kakak perempuan saya yang saya tumpangi.
K :
Bapak jika keliling disini, tidak ada yang menegur ?
P :
Tidak ada, Mbak, saya dibiarkan saja.
K :
Ya sudah, Pak. Terima kasih dan mohon maaf telah menyita waktu bapak
berkeliling.
Wawancara dengan Mahasiswa yang berada di lingkungan
kampus.
Kami (K) :
Mbak, maaf, minta waktunya sebentar boleh ? Bagaimana anggapan anda terhadap
pengemis yang berkeliaran di kampus kita ini, Mbak ?
Mahasiswa (M) :
Ya, begini ya dek.Sudah jelas bahwa terdapat peraturan bahwa pengemis,
pengamen, pemulung,dll dilarang masuk. Namun masih saja beberapa dari mereka
nekat untuk melakukannya di lingkungan kampus. Itu sangat mengganggu keamanan
dan kenyamanan warga kampus terutama mahasiswa dalam melakukan kegiatan
perkuliahan di kampus. Dari pihak kampuspun
tidak melakukan tindakan yang tegas, dan mungkin bisa berdampak
bertambahnya populasi pengemis yang ada di lingkungan kampus. Alasan kuno masih
digunakan yaitu sebagai sesama manusia, kita merasa iba terhadap mereka yang
dapat berakibat secara tidak langsung memberikan umpan balik terhadap mereka. Dari
segi keamananpun juga kurang mendukung.
K : Apa
saran, Mbak, menanggapi hal tersebut ?
M :
Peraturan yang ada di kampus ini perlu ditegaskan kembali sehingga tidak banyak
orang dirugikan. Dari pihak mahasiswa pula jangan memberikan umpan positif
terhadap mereka sehingga mereka tidak betah berada di lingkungan kita. Dan
untuk staff keamanan perlulah mempertegas peraturan dan menambah ketat
penjagaan keamanan dilingkungan sekitar, terutama dengan adanya pengems yang
berkeliaran di lingkungan sekitar kampus kita. Perlu mengantisipasi berbagai
barang bawaan mahasiswa dan fasilitas kampus yang ada.
K :
Terima kasih, Mbak atas waktu dan jawabannya. Maaf ika mengganggu.
M :
Iya, sama-sama. Semoga bermanfaat.
Wawancara dengan Staff Keamanan Gedung E FKIP UNS
Kami (K) :
Pak, mohon maaf, kita mau bertanya mengenai pengemis di sekitar kampus,
bagaimana tanggapan bapak tentang hal ini? Dan sebagai pihak keamanan, menurut
bapak, apa saja yang sudah bapak lakukan untuk hal tersebut ?
Staff (S) :
Saya merasa sudah menjalankan kewajiban saya sesuai dengan aturan yang ada dan
menjalankan aturan tersebut dengan baik. Sebenarnya telah terdapat
penjaga-penjaga di gerbang maupun pintu masuk dan belakang, namun para pengemis
masih saja nekat dengan mengambil jalan atau pintu yang tidak terdapat panjaga.
K :
Bagaimana saran bapak mengenai hal ini ?
S :
Ya, kita saling bekerja samalah, Mbak. Jangan menyerahkan seutuhnya pada pihak
keamanan saja.
E.
KESIMPULAN
WAWANCARA
Kesimpulan wawancara dengan pengemis :
- Beliau
hanya menjadi pengemis sebagai pekerjaan sambilan saja
- Beliau
merasa tidak diberikan larangan/merasa diberi kebebasan dan mendapat umpan
positif sehingga pengemis tidak kapok dan terus berada di lingkungan kampus.
- Pengemmis
akan merasa senang jika diberikan umpan balik yang positif dari warga kampus
dan akan kembali lagi untuk melakukan hal yang sama.
Kesimpulan wawancara dengan mahasiswa :
-
Peraturan kampus dalam menangani masalah
ini perlu dipertegas lagi.
-
Mahasiswa dan pihak kampus janganlah
memberikan umpan positif dengan kehadiran mereka di lingkungan sekitar kampus.
-
Petugas keamanan perlulah bertindak lebih
tegas dalam penanganan tindakan mereka di lingkungan sekitar kampus sehingga
tidak ada pihak yang dirugikan.
F.
KESIMPULAN
HASIL DISKUSI
Dari diskusi yang telah kita lakukan mengenai permasalahan
yang telah kami angkat, dapat kami simpulkan bahwa :
Keberadaan pengemis yang berkeliaran di sekitar
Gedung E FKIP UNS ini dapat mengganggu kenyamanan warga kampus (mahasiswa,
karyawan, dosen, staff, dll) dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan dan
mengganggu keamanan barang bawaan warga kampus maupun fasilitas yang ada di
kampus. Untuk itu perlulah ditindakkan lebih tegas peraturan kampus mengenai
permasalahan ini yang tentu melibatkan seluruh warga kamus untuk mendukung
ketegasan peraturan.
Mahasiswa tidak perlu memberikan umpan positif
terhadap para pengemis yang berkeliaran sehingga dapat memberikan efek jera
pada pengemis untuk berkeliaran di lingkungan sekitar kampus.
Petugas keamanan juga sangat perlu meningkatkan
keamanan jika terdapat para pengemis berkeliaran di lingkungan sekitar kampus
untuk mengantisipasi barang-barang dan fasilitas kampus mengalami kehilangan
maupun kerusakkan. Untuk itu petugas perlu menegaskan peraturan yang ada
sehingga tidak ada yang dirugikan dan kewajiban dan tugas petugas keamanan
tidak semakin bertambah berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar